Tampilkan postingan dengan label Kecelakaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kecelakaan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Desember 2014

Pesawat AirAsia Jurusan Surabaya-Singapura Hilang Kontak

Pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 hilang kontak. Pesawat itu bertolak dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat hilang kontak setelah pilot meminta pindah ke kiri dan naik pada ketinggian 38 ribu kaki dari posisi semula 32 ribu kaki. 
Ilustrasi Pesawat Air Asia
Pesawat yang berangkat pukul 05.20 WIB dari Bandara Juanda itu dikabarkan berpenumpang 130 dewasa, 24 anak dan 1 bayi. Pesawat tersebut diduga hilang kontak sekitar pukul 07.00 WIB.

Alasan Pilot Pesawat AirAsia Pindah Posisi dan Naikkan Ketinggian

Pesawat AirAsia yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murdjatmodjo, dalam keterangannya Minggu (28/12/2014) mengatakan, Pesawat AirAsia minta pindah untuk menghindari awan. "Cuaca memang sedang tidak baik, kondisi pesawat baik, pesawat minta pindah ke kiri untuk menghindari awan," jelas Djoko.  

Setelah dinyatakan hilang kontak, pada pukul 06.18 WIB pesawat hilang dari radar dan hanya kelihatan flight plan tracknya (rencana tujuan terbang dan jalur yang akan dilalui).

Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 itu berpenumpang 155 orang. Di antara jumlah itu, 16 orang di antaranya anak-anak dan 1 bayi. Pesawat diawaki 2 pilot dan 4 orang cabin crew.

Selasa, 14 Januari 2014

Jakarta Terendam Banjir

Lagi-Lagi Banji Merendam Kawasan Ibu Kota

Jalan menuju Casablanca, Jakarta Selatan, terendam banjir.
Banjir mengepung Jakarta, Selasa 14 Januari 2014. Bukan hanya ibu kota RI itu yang terendam, tapi juga kawasan penyangga di sekitarnya seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hujan lebat di kawasan Jabodetabek sejak Minggu dini hari hingga Senin pagi membuat sejumlah ruas jalan menuju dan di dalam kota Jakarta terputus karena digenangi air dengan ketinggian bervariasi. (Baca: Ini 35 Lokasi Banjir di Jakarta)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan status darurat banjir untuk wilayahnya. “Kami membuat surat untuk siaga darurat banjir. Sudah saya teken,” kata Gubernur DKI Joko Widodo di Balai Kota Jakarta. Surat itu dibuat sebagai panduan untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ranah kerjanya terkait penanggulangan bencana, seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Sosial, agar mereka bisa segera menjalankan tugasnya.

Pemprov DKI Jakarta juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan rekayasa cuaca di Jakarta demi mencegah meluasnya banjir. BNPB pun siap melaksanakan modifikasi cuaca. Mereka langsung menyiapkan semua kebutuhan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), mulai pesawat Hercules hingga bahan semai. Rekayasa cuaca ini juga dilakukan saat Jakarta dilanda banjir besar pada awal tahun 2013.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sejak jauh hari menyatakan, Jakarta perlu melakukan modifikasi cuaca sepanjang puncak musim hujan, Januari-Maret 2014. “TMC dapat mengusir 35 persen awan hujan. Efektivitasnya lumayan untuk mengurangi dampak banjir,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI, Danang Susanto.

Hujan lebat yang melanda Jabodetabek sebenarnya sudah diramalkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejak pekan lalu. BMKG menyatakan, seluruh wilayah di Indonesia berpotensi dihantam cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang. Hujan lebat yang diperkirakan mencapai kisaran 50 mililiter per hari, di Bogor turun lebih intens lagi hingga 104 mililiter.

Deputi BMKG Widada Sulistya mengatakan, cuaca ekstrem ini dipengaruhi pusaran angin bibit badai tropis yang berasal dari Darwin, Australia. “Jika bibit itu berubah jadi siklon, maka terjadilah angin kencang dan gelombang tinggi,” kata dia.

Pusaran angin dari Darwin itu sesungguhnya hanya menerjang Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebelum bergerak ke barat daya untuk kembali lagi ke Australia. Namun dampak pusaran angin akan terasa di berbagai wilayah lain di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian Selatan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, cuaca ekstrem di Indonesia saat ini merupakan pengaruh dari iklim global. “Mesir dan Timur Tengah dilanda hujan salju, padahal biasanya tidak. Amerika Serikat diterpa iklim yang luar biasa dingin. Kita di Indonesia terkena hujan badai dari Australia,” ujar dia.

Untuk itu Hatta meminta masyarakat bersama-sama pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan akan ancaman bahaya cuaca ekstrem sehingga dampaknya bisa diminimalkan. “Saya yakin Pemprov DKI Jakarta sudah mengantisipasi penuh hal ini. Paling penting supaya rakyat jangan terlalu menderita,” kata calon presiden Partai Amanat Nasional itu.

Baca lebih lanjut di VIVAnews

Kereta Tabrak Truk Tangki Elpiji di Bintaro

Kereta Tabrak Truk Tangki Elpiji di BintaroSebuah truk tangki yang membawa elpiji tertabrak kereta api di perlintasan Bintaro, Jakarta Selatan. Akibatnya, kebakaran hebat tak terhindarkan







Sumber : Vivanews.

Telat Ngerem, Bus Hantam Mortir

 Bus ini Rusak Parah

Kecelakaan bus dengan truk pembawa mortirSebuah kecelakaan aneh terjadi di salah satu jalanan Rusia. Sebuah bus menabrak mortir yang tengah dibawa tentara Rusia, ditarik menggunakan truk.

Dilansir Carbuzz, Senin 13 Januari 2013, tidak diketahui secara detail mengapa kecelakaan tersebut terjadi. Demikian juga apakah terdapat korban jiwa atau tidak.

Hanya saja, mortir yang biasanya digunakan satuan tentara angkatan darat Rusia untuk berperang menancap dan tembus di bagian kaca depan bus.

Kondisi bus mengalami kerusakan parah terutama pada bagian kaca depan pecah. Jika melihat gambar, kemungkinan si sopir bus tidak bisa menjaga jarak dengan mortir yang memiliki panjang lebih dari dua meter.

Alhasil, saat akan berhenti, sopir bus telat menginjak rem. Tabrakan pun tak terhindarkan.

Sumber: VIVAnews

Inikah yang Anda Cari?

IBX5A420C98A853D