Gugup menghadapi pernikahan karena Anda termasuk orang yang mudah panik? Berikut hal-hal yang bisa membuat Anda tetap berpikir jernih, merasa rileks, sekaligus meringankan beban mulai dari persiapan pernikahan hingga hari-H nanti.
Mempertimbangkan Long Engagement
Biasanya proses perencanaan baru dimulai setelah Anda dan pasangan resmi bertunangan. Oleh karena itu, apabila Anda dan pasangan termasuk individu dengan segudang aktivitas yang sulit untuk ditinggalkan, pertimbangkan untuk bertunangan satu hingga 1,5 tahun sebelum waktu pernikahan yang diinginkan agar Anda berdua memiliki banyak waktu dan lebih santai dalam mempersiapkan pernikahan.
Mempekerjakan Wedding Planner
Alokasikan anggaran pernikahan Anda untuk mempekerjakan wedding planner atau organizer (WO)andal. Pastikan WO yang Anda pilih benar-benar memahami kebutuhan dan keinginan pernikahan impian Anda agar Anda dan pasangan dapat mempercayakan hal-hal besar kepada mereka. Siasat ini akan banyak mengurangi beban pikiran dan pekerjaan hingga hari-H. Namun jika Anda merasa sayang untuk mengalokasikan dana yang cukup besar untuk bekerjasama dengan WO terpercaya, Anda juga bisa memilih untuk mempekerjakan WO khusus untuk hari-H saja (dengan harga yang lebih murah) demi memastika kelancaran acara.
Beristirahat dari Perencanaan Pernikahan Secara Berkala
Jadwalkan free time tiap minggu di mana Anda dan pasangan sepakat untuk tidak membicarakan soal pernikahan. Pergilah berkencan dan melakukan aktivitas yang menyenangkan atau merelaksasi agar Anda tidak berubah menjadi bridezilla.
Tidak Terlalu Berpatok pada Inspirasi dari Pinterest, Blog, dll
Jadikan moodboard yang Anda susun dari gambar-gambar indah di internet hanya sebagai referensi untuk tema pernikahan saja. Jangan sampai terlalu terobsesi untuk mendapatkan hal yang persis sama dengan images tersebut, percayakan hal ini kepada dekorator Anda, siapa tahu mereka malah bisa merelisasikan sesuatu yang lebih memukau.
Sources MSN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar